Orang-orang di dunia ini, siapa yang lebih penting dari dirimu? Apakah
seseorang seperti itu benar-benar ada?
Contohnya, sesuatu yang bisa mengubah hidupku.
Mengutarakan perasaan seperti di TV. Memakai baju seperti di majalah.
Berkencan di tempat semua orang berkencan. Ciuman seperti adegan di film. Di
tengah malam, aku bertanya dan bertanya pada diriku…
itu akan
bagus jika bukan aku, benar kan? Itu akan bagus jika bukan kau, benar kan?
Orang yang ada di sebelahku akan melakukannya juga, benar kan? Apakah ada
alasan mengapa kita berdua? Hal itu dapat dimulai kapanpun dan berakhir
kapanpun.
Sesuatu yang dijual… apakah itu benar-benar cinta? Hal itu tak dijual
dimanapun, tak bernama, jatuh cinta pada seseorang seperti itu adalah sesuatu
yang ajaib?
Seseorang di planet ini yang lebih penting dari dirimu…
apakah seseorang seperti itu benar-benar ada?
------
Q10
-----
Seseorang di planet ini yang lebih penting dari dirimu…
apakah seseorang seperti itu benar-benar ada?
------
Q10
-----
Pada suatu
malam, seorang kepala sekolah menemukan seorang gadis terbujur di tempat
sampah, ia memungut dan membawanya pulang.
Di tempat lain, kepala sekolah menelepon seorang guru untuk menanyakannya tentang perjodohan yang ia atur. Pak guru menjawab wanita itu sepertinya bukan tipe yang cocok dengannya.
Heita
melihat sosok seseorang di ruang lab sains. Ia lantas pergi ke tempat itu.
Mata gadis
itu seketika terbuka. “Tolong beri nama untukku dalam 20 detik.” Kata gadis itu
tiba-tiba. Heita buru-buru memanggil gadis itu Q10 (Kyuuto).
Kyuuto
bangkit dan mengatakan, “Namaku Kyuuto…” dan ia menanyakan nama Heita.
Guru dan kepala sekolah yang sudah tahu Kyuuto adalah robot, terkejut melihat Kyuuto berjalan di lantai 1.
Tanpa sengaja Heita melihat teman sekelasnya, Fujioka Makoto, merusak kursi kepala sekolah.
Setelah Kyuuto bangun, kepala sekolah dan para guru berdiskusi. Mereka memutuskan memasukkan Kyuuto di kelas Heita untuk diawasi. Bu guru menyuruh Heita untuk mengajari Kyuuto banyak hal.
Kyuuto menunjuk ke arah kota dan bertanya itu apa. Heita pun menerangkan apa itu kota.
Kyuuto dibawa pulang oleh pak guru. Pak guru menerangkan pada ibunya tentang asal-usul Kyuuto.
Kyuuto sedang mengejar Heita yang lari karena panik. Kyuuto memeluk Heita, membuat teman sekelasnya heboh. Heita pun terpaksa pergi ke ruang kepala sekolah untuk melaporkan keadaannya.
Kyuuto tiba-tiba berkata ia ngantuk dan seketika matanya terpejam. Heita tidak bisa bergerak karena Kyuuto berat. Mereka lantas menemukan tempat untuk menge-charge baterai Kyuuto.
Setelah berpikir tentang risiko melaporkan Kyuuto, kepala sekolah dan para guru sepakat untuk tidak mengatakannya pada siapapun.
Setelah Kyuuto bangun, kepala sekolah dan para guru berdiskusi. Mereka memutuskan memasukkan Kyuuto di kelas Heita untuk diawasi. Bu guru menyuruh Heita untuk mengajari Kyuuto banyak hal.
“Semua itu adalah kota. Kota kita.”
“Kota kita?”
“Ya, kota kita.”
Sementara itu, Kyuuto sempat menonton dorama bersetting kuno. Di dorama itu, ada wanita berkimono yang berputar-putar sambil berteriak meminta tolong, karena obinya ditarik paksa oleh seorang pria.
Ibu Heita
tidak sengaja membunuh ikan peliharaan Heita. Adik Heita sudah membeli yang
baru dan memasukkannya ke akuarium. Ayah, ibu dan adik pun gugup saat Heita
datang. Heita melihat akuariumnya sepintas dan berlalu begitu saja.
Di sisi lain, Bu guru yang tidak bisa masuk ke apartemennya karena belum membayar sewa, memindahkan seluruh barangnya ke lab sains dan tinggal di sana.
Sementara itu, Heita ternyata memikirkan soal ikannya. Karena semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa, ia pun juga harus melakukannya.
Esoknya, Heita menunggu Kyuuto. Mereka berjalan ke sekolah bersama. Heita bertanya apakah Kyuuto punya tombol reset.
Pak guru
memperkenalkan Kyuuto di depan murid kelas 3-B sebagai Kyuuto Karen, siswi
pindahan. Ceritanya, Kyuuto baru pulang dari luar negeri dan merupakan teman
masa kecil Heita.
Satu
persatu teman sekelas memperkenalkan diri pada Kyuuto. Beberapa orang meniru
gaya seorang murid bernama Fujioka yang mengatakan namanya dengan supercepat.
Pak guru
berkata, kalau secepat itu Kyuuto tidak bisa ingat. Tapi Kyuuto bilang ia ingat
dan ia pun menyebutkan nama semua orang satu persatu dengan sempurna. Jelas
saja semua takjub.
Heita
membawa Kyuuto ke lab. Ia menasihati Kyuuto bahwa terlalu hebat itu tidak baik.
Kyuuto bertanya mengapa. Itu adalah aturan sekolah, sahut Heita.
Mereka pun
belajar menuliskan nama Kyuuto. Tapi Kyuuto menjiplak tulisan Heita sama
persis. Heita menyuruhnya menulis dengan ciri yang berbeda.
Dan Kyuuto menulisnya
terbalik, membuat Heita frustasi. ^^;;
Kyuuto kembali bertanya apa Heita akan menekan tombol reset. Heita bingung.
Heita
menemui Kubo, temannya yang sama-sama sakit jantung. Kubo memberitahu Heita
bahwa sakitnya kumat dan dengan begitu ia tinggal kelas lagi. Heita ingat
ketika ia diopname bersama Kubo.
Kubo kecil
pernah berkata dunia tak adil, tapi mungkin akan kiamat pada 2012. Heita kecil
berkata tidak mungkin. Kubo berkata, ada sebuah rumor jika mereka menulis
harapan dan membawanya ke bawah menara, harapan itu akan terkabul.
Heita
sangsi. Jikapun bisa, pada saat itu mereka bahkan tak bisa beranjak dari
ranjang.
Esoknya,
dari balik jendela kelas, Heita melihat yang lain melakukan olahraga. Kyuuto
bertanya mengapa Heita tidak berlari bersama yang lain.
Pak guru mengabsen para murid. Kyuuto mengangkat tangan dan berkata pak guru belum memanggil nama Fujioka. Semua sadar dan bertanya-tanya.
Saat Fujioka pergi dari kelas, barulah jawabannya muncul. Fujioka belum membayar uang sekolah.
Kyuuto ingin mencari Fujioka tetapi Heita menahannya. Heita berkata terkadang berpura-pura tidak tahu adalah hal yang bagus. Tanpa Heita ketahui, seorang gadis bernama Yamamoto sedikit tersentak dengan pernyataannya.
Tetapi Kyuuto mencari Fujioka tanpa mengindahkan Heita.
Heita yang menjadari Fujiokalah yang merusak kursi kepala sekolah dan meninggalkan beberapa tanda lain, lantas berlari menyusulnya.
Heita melihat siluet Fujioka di ruang seberang. Mengira Fujioka sedang melakukan hal buruk, ia pun buru-buru berlari ke sana sambil menahan jantungnya.
Fujioka
bercerita pada Heita, hanya di sekolah ia bisa merasa normal. Tapi ketika ia
berpikir tentang apa yang akan terjadi, ia tak tahu apa yang harus dilakukan.
Jadi ia menyebabkan masalah kecil, walaupun sebenarnya ia tak ingin
melakukannya.Heita yang menjadari Fujiokalah yang merusak kursi kepala sekolah dan meninggalkan beberapa tanda lain, lantas berlari menyusulnya.
Heita melihat siluet Fujioka di ruang seberang. Mengira Fujioka sedang melakukan hal buruk, ia pun buru-buru berlari ke sana sambil menahan jantungnya.
Ternyata Fujioka, Kyuuto dan Bu guru hanya sedang membuat roti.
Kyuuto
berkata manusia tidak punya tombol reset, karena itulah ketika mereka berharap
bisa mengulang sesuatu, mereka butuh bantuan. Benar?
Kyuuto memberikan kabelnya pada Heita dan ia berteriak minta tolong sambil berputar-putar. “Jika kau berteriak tolong keras-keras, seseorang akan menolongmu. Ini adalah aturan manusia.” Lanjut Kyuuto.
“Bagus
sekali jika itu benar…” sahut Fujioka.
Heita pun
pergi ke tengah lapangan dan berseru kencang berkali-kali, “Seseoraang, tolong
akuu!”
Fujioka
dan Kyuuto ikut berteriak. Murid-murid kelas 3-B memperhatikan.
Di dalam kelas mereka mulai berpikir untuk membantu ketiganya. Awalnya mereka pikir Heita cs sedang berteriak pada dewa, tapi setelah dipikir mungkin kepada helikopter yang lewat atau semacamnya.
Tapi masalahnya bagaimana membuat helikopter datang? Mereka berpikir keras. Yamamoto berkata, mungkin ada satu. Hari ini di Shibuya ada konser kejutan Monolith. Monolith adalah band rock yang bisa menyebabkan kehebohan di Shibuya. Jika mereka memberitahu koran-koran, helikopter akan terbang.
Seluruh
murid pun berduyun-duyun ke tengah lapangan untuk membantu dengan menyusun
meja, kursi dan poster membentuk huruf S.O.S.
Kubo bertemu Yamamoto di koridor, bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Setelah berkata tolong bersama-sama, mereka melakukan itu. Yamamoto melepas wignya.
“Wig?” kata Kubo spontan.
“Seluruh orang dan pak guru tahu, tapi mereka pura-pura tak terjadi apa-apa. Bagiku entah itu sikap dingin atau kebaikan…” ujar Yamamoto.
“Seluruh orang dan pak guru tahu, tapi mereka pura-pura tak terjadi apa-apa. Bagiku entah itu sikap dingin atau kebaikan…” ujar Yamamoto.
“Mungkin
keduanya.” Sahut Kubo.
Di lapangan, murid-murid tidak kunjung menemukan helikopter yang melintas. Mereka menunggu dengan sedih.
Beberapa saat kemudian, helikopter datang dan mereka benar-benar gembira.
Di lapangan, murid-murid tidak kunjung menemukan helikopter yang melintas. Mereka menunggu dengan sedih.
“Benar-benar
datang…” gumam Yamamoto yang melihat dari Shibuya. Teman-teman rocker Yamamoto
kecewa karena konser kejutannya batal.
“Tidak ada
yang datang menolong…” ujar Kyuuto.
“Kita
tahu. Semua orang mengerti.”
Bu guru
melemparkan roti untuk dibagi untuk mereka bertiga. Heita melihat Fujioka yang
tersenyum senang.
Saat pulang,
Heita menyusul Kubo. Kubo berkata hal yang mereka lakukan hari ini membuatnya
terharu. Ia memberitahu Heita bahwa mulai besok ia diopname lagi dan karena itu
ia akan menyebabkan masalah bagi semua orang.
Heita
mengungkit tentang percakapan mereka ketika dirawat di RS berdua. Kubo ingat.
Heita berpikir itu adalah salahnya. Mereka pergi dari RS, sehingga menyebabkan
ayah dan ibunya menjadi kelelahan. Ia merasa bersalah hingga berpikir lebih
baik dunia seperti itu lenyap. Tetapi sesungguhnya itu bukan salah mereka.
Bukan salah siapapun.
Kyuuto
lewat dan menyebutkan semua nama toko satu persatu. Heita buru-buru menghampiri
Kyuuto untuk menyeretnya pergi. Kyuuto berkata semua itu adalah kota mereka.
Heita membenarkan. Ia lantas berpaling ke arah Kubo dan meminta maaf atas
keanehan Kyuuto.
Kyuuto
penasaran dengan mesin gacha-gacha. Heita memasukkan koin dan sebuah mainan seperti
telur keluar. Kyuuto berseru uwooo… uwooo… berkali-kali.
Kubo
lantas berkata, ia benar-benar tidak menginginkan kiamat. Ia ingin kota ini
tetap ada, bahkan setelah ia mati.
Kyuuto
kesulitan membuka mainan itu sehingga Heita membantunya. Setelah itu Heita
kembali menatap Kubo dan menjawab itu jugalah yang ia inginkan sekarang. Mereka
berdua tersenyum lebar.
Kyuuto
menatap gantungan telurnya sambil berseru, “Telah lahir…”
Kyuuto menatap Kubo dan Heita yang sibuk menggali kertas harapan yang mereka kubur dulu. Kubo memberikan secarik kertas kepada Kyuuto.
“Ini, telah lahir…”
Di rumah pak guru, pak guru sedang curhat kepada ibunya tentang masalah Fujioka. Ibunya menyuruh pak guru untuk memanggil nama Fujioka demi anak itu. Karena ibunya sudah tua, ia tak ingin melakukan apapun yang membuatnya menyesal dan berandai-andai, “Jika saja dulu aku…”
Pak guru memikirkan perkataan ibunya.
Kyuuto mendapatkan sesuatu dari Kubo. Kertas berisi nomer kontak Kubo.
Apa yang ingin dia lakukan sih, gumam Heita. Heita lantas menggunakan kertas itu untuk membuang permen karetnya. Kyuuto tampak keberatan. Heita berkata ia masih punya nomor Kubo di dalam ponselnya.
Tapi yang diinginkan Kyuuto adalah kertas dari Kubo. Jika Kubo tidak menulisnya, itu tidak akan sama. Heita meminta maaf. Kyuuto berlalu pergi. Heita memanggilnya tapi tak dijawab.
Sejak itu Kyuuto tak mengatakan sepatah kata pun, bahkan ketika pak guru mengabsennya. Heita lantas menyadari Kyuuto diam saja sudah terasa sakit.
Sementara itu, pak guru mengabsen Fujioka. :’)
Di lab, bu guru membuka mulut Kyuuto. Ternyata Kyuuto terus diam karena makan permen karet. Kyuuto tidak punya ludah, jadi permen karet akan merekatkan rahangnya. (wkwkwk, padahal kirain lagi ngambek)
Di RS, Kubo terus memandangi tulisan ‘dunia’. Heita meminta Kubo menuliskan ulang nomernya demi Kyuuto, karena Kyuuto menginginkan tulisan Kubo. Heita merasakan perasaan mengganjal, tapi ia tak tahu itu apa.
Dalam hati, Heita bergumam sambil melihat ke arah Kubo yang menulis dengan penuh semangat, Jangan sesenang itu. Dia adalah robot, bukan manusia… hanya sebuah benda. Jika kau terlalu senang, hal itu hanya akan membuatmu malu nanti.
Aku ingin memberitahunya (Kubo) detik itu.
Kubo selesai menulis. Melihat itu, hati Heita benar-benar tidak nyaman.
“Dia sedikit aneh, kan?” ucap Kubo.
“Dia benar-benar aneh.” Sahut Heita. Sambil menjawab, Heita memaksakan dirinya tersenyum.
Di dalam
hatinya, sesuatu terbuka. Tombol yang tak diketahuinya ada… yang tak ada
seorangpun yang pernah memberitahunya… telah terbuka.
TBC
Cara ngomong Maeda yang robot banget itu lucuu… saya penasaran itu asli suara
dia atau diefek. Tapi kayaknya asli deh.
Opening yang cukup padet. Ini baru episode perdana tetapi, Heita sudah mulai merasa tidak nyaman tentang Kyuuto. Waktu Kubo
menuliskan nomer ponselnya untuk Kyuuto, menurut saya, Heita bukan sedang
bermonolog tentang Kubo. Dia sedang berusaha memperingatkan dirinya sendiri,
bahwa Kyuuto hanya robot dan bukan manusia. Jika Heita sampai melupakan hal
itu, ia hanya akan mendapat malu nantinya. Tetapi so far, Heita belum ngeh sama perasaan ini.
Kira-kira Heita bakal cepet nyadar nggak ya?
RnR please :D
ano..
BalasHapusi2 waktu di lapangan setelah helikopter melintas ada backsound vokal..
kira" mimin tau ga apa judul lagu nya sekalian penyayinya..?
Tolong sinopsisnya dong eps 2-9!!!
BalasHapusTop Casinos in Monte Carlo - Mapyro
BalasHapusMonte Carlo Casino, Monte Carlo, Monte Carlo, 상주 출장마사지 Monte-Carlo, Casino of 정읍 출장샵 the Americas - 용인 출장안마 Casino 문경 출장샵 of the Americas - Casino of Las Vegas. 여수 출장안마