4 Jun 2012

Q10 Episode 01


Orang-orang di dunia ini, siapa yang lebih penting dari dirimu? Apakah seseorang seperti itu benar-benar ada? 
Contohnya, sesuatu yang bisa mengubah hidupku. 


Mengutarakan perasaan seperti di TV. Memakai baju seperti di majalah. Berkencan di tempat semua orang berkencan. Ciuman seperti adegan di film. Di tengah malam, aku bertanya dan bertanya pada diriku… 

itu akan bagus jika bukan aku, benar kan? Itu akan bagus jika bukan kau, benar kan? Orang yang ada di sebelahku akan melakukannya juga, benar kan? Apakah ada alasan mengapa kita berdua? Hal itu dapat dimulai kapanpun dan berakhir kapanpun. 

Sesuatu yang dijual… apakah itu benar-benar cinta? Hal itu tak dijual dimanapun, tak bernama, jatuh cinta pada seseorang seperti itu adalah sesuatu yang ajaib? 


Seseorang di planet ini yang lebih penting dari dirimu… 




apakah seseorang seperti itu benar-benar ada? 


------
Q10
-----


Pada suatu malam, seorang kepala sekolah menemukan seorang gadis terbujur di tempat sampah, ia memungut dan membawanya pulang.


Fukai Heita bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah seperti biasa. Ia ingat hari ini ada jadwal check-up di RS.


Di tempat lain, kepala sekolah menelepon seorang guru untuk menanyakannya tentang perjodohan yang ia atur. Pak guru menjawab wanita itu sepertinya bukan tipe yang cocok dengannya.



Tiba-tiba kepala sekolah berteriak karena menemukan seorang gadis terbujur di bawah selimut. Kepala sekolah membawa gadis itu ke ruang lab sains.


Heita melihat sosok seseorang di ruang lab sains. Ia lantas pergi ke tempat itu.


Ia masuk dan menemukan seorang gadis yang tertidur di sisi jendela. Saat menjatuhkan kotak susunya, ia melihat cap di bawah kaki gadis itu. Q10. 


Dulu, Heita mengira ketika menekan geraham seseorang, akan muncul lagu dari orang itu. Heita kemudian tanpa sadar memasukkan tangannya ke dalam mulut gadis itu dan menekan gerahamnya.

Mata gadis itu seketika terbuka. “Tolong beri nama untukku dalam 20 detik.” Kata gadis itu tiba-tiba. Heita buru-buru memanggil gadis itu Q10 (Kyuuto). 

Kyuuto bangkit dan mengatakan, “Namaku Kyuuto…” dan ia menanyakan nama Heita.



Guru dan kepala sekolah yang sudah tahu Kyuuto adalah robot, terkejut melihat Kyuuto berjalan di lantai 1. 


Kyuuto sedang mengejar Heita yang lari karena panik. Kyuuto memeluk Heita, membuat teman sekelasnya heboh. Heita pun terpaksa pergi ke ruang kepala sekolah untuk melaporkan keadaannya.



Kyuuto tiba-tiba berkata ia ngantuk dan seketika matanya terpejam. Heita tidak bisa bergerak karena Kyuuto berat. Mereka lantas menemukan tempat untuk menge-charge baterai Kyuuto. 

Setelah berpikir tentang risiko melaporkan Kyuuto, kepala sekolah dan para guru sepakat untuk tidak mengatakannya pada siapapun.


Tanpa sengaja Heita melihat teman sekelasnya, Fujioka Makoto, merusak kursi kepala sekolah. 




Setelah Kyuuto bangun, kepala sekolah dan para guru berdiskusi. Mereka memutuskan memasukkan Kyuuto di kelas Heita untuk diawasi. Bu guru menyuruh Heita untuk mengajari Kyuuto banyak hal.


 Kyuuto menunjuk ke arah kota dan bertanya itu apa. Heita pun menerangkan apa itu kota.

“Semua itu adalah kota. Kota kita.”

“Kota kita?”

“Ya, kota kita.”


Kyuuto dibawa pulang oleh pak guru. Pak guru menerangkan pada ibunya tentang asal-usul Kyuuto.

Sementara itu, Kyuuto sempat menonton dorama bersetting kuno. Di dorama itu, ada wanita berkimono yang berputar-putar sambil berteriak meminta tolong, karena obinya ditarik paksa oleh seorang pria.


Ibu Heita tidak sengaja membunuh ikan peliharaan Heita. Adik Heita sudah membeli yang baru dan memasukkannya ke akuarium. Ayah, ibu dan adik pun gugup saat Heita datang. Heita melihat akuariumnya sepintas dan berlalu begitu saja.


Adik Heita datang ke kamar dan bertanya, apa Heita tahu? Tentu saja. Mengapa Heita tidak mengatakan apapun? Heita berkata mereka sudah mati, apa boleh buat. Bagaimanapun mereka takkan kembali. Adiknya mengatai Heita adalah seseorang yang berhati dingin. 



Di luar ayah dan ibu Heita membuat makam si ikan, lalu berdoa. Jika dewa ingin menghukum, jangan hukum Heita tapi mereka saja.


Di sisi lain, Bu guru yang tidak bisa masuk ke apartemennya karena belum membayar sewa, memindahkan seluruh barangnya ke lab sains dan tinggal di sana. 


Sementara itu, Heita ternyata memikirkan soal ikannya. Karena semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa, ia pun juga harus melakukannya.

 Esoknya, Heita menunggu Kyuuto. Mereka berjalan ke sekolah bersama. Heita bertanya apakah Kyuuto punya tombol reset.

Ada di geraham kiri, sahut Kyuuto. Kyuuto membuka mulut, tapi Heita berseru mengapa Kyuuto mengatakan hal penting semudah itu. Kyuuto tidak mengerti mengapa Heita marah.



Pak guru memperkenalkan Kyuuto di depan murid kelas 3-B sebagai Kyuuto Karen, siswi pindahan. Ceritanya, Kyuuto baru pulang dari luar negeri dan merupakan teman masa kecil Heita.

Satu persatu teman sekelas memperkenalkan diri pada Kyuuto. Beberapa orang meniru gaya seorang murid bernama Fujioka yang mengatakan namanya dengan supercepat. 


Pak guru berkata, kalau secepat itu Kyuuto tidak bisa ingat. Tapi Kyuuto bilang ia ingat dan ia pun menyebutkan nama semua orang satu persatu dengan sempurna. Jelas saja semua takjub.


Heita membawa Kyuuto ke lab. Ia menasihati Kyuuto bahwa terlalu hebat itu tidak baik. Kyuuto bertanya mengapa. Itu adalah aturan sekolah, sahut Heita.


Mereka pun belajar menuliskan nama Kyuuto. Tapi Kyuuto menjiplak tulisan Heita sama persis. Heita menyuruhnya menulis dengan ciri yang berbeda. 


Dan Kyuuto menulisnya terbalik, membuat Heita frustasi. ^^;;



Kyuuto kembali bertanya apa Heita akan menekan tombol reset. Heita bingung.

Heita menemui Kubo, temannya yang sama-sama sakit jantung. Kubo memberitahu Heita bahwa sakitnya kumat dan dengan begitu ia tinggal kelas lagi. Heita ingat ketika ia diopname bersama Kubo. 


Kubo kecil pernah berkata dunia tak adil, tapi mungkin akan kiamat pada 2012. Heita kecil berkata tidak mungkin. Kubo berkata, ada sebuah rumor jika mereka menulis harapan dan membawanya ke bawah menara, harapan itu akan terkabul. 

Heita sangsi. Jikapun bisa, pada saat itu mereka bahkan tak bisa beranjak dari ranjang.


Esoknya, dari balik jendela kelas, Heita melihat yang lain melakukan olahraga. Kyuuto bertanya mengapa Heita tidak berlari bersama yang lain. 

 
Heita mengatakan jantungnya tidak berfungsi terlalu baik. Kyuuto ingin menekan tombol reset Heita, tapi Heita menjelaskan manusia tidak memiliki tombol reset.



Pak guru mengabsen para murid. Kyuuto mengangkat tangan dan berkata pak guru belum memanggil nama Fujioka. Semua sadar dan bertanya-tanya. 

Saat Fujioka pergi dari kelas, barulah jawabannya muncul. Fujioka belum membayar uang sekolah. 


Kyuuto ingin mencari Fujioka tetapi Heita menahannya. Heita berkata terkadang berpura-pura tidak tahu adalah hal yang bagus. Tanpa Heita ketahui, seorang gadis bernama Yamamoto sedikit tersentak dengan pernyataannya.

Tetapi Kyuuto mencari Fujioka tanpa mengindahkan Heita. 




Heita yang menjadari Fujiokalah yang merusak kursi kepala sekolah dan meninggalkan beberapa tanda lain, lantas berlari menyusulnya.




Heita melihat siluet Fujioka di ruang seberang. Mengira Fujioka sedang melakukan hal buruk, ia pun buru-buru berlari ke sana sambil menahan jantungnya. 

Ternyata Fujioka, Kyuuto dan Bu guru hanya sedang membuat roti.

 

Fujioka bercerita pada Heita, hanya di sekolah ia bisa merasa normal. Tapi ketika ia berpikir tentang apa yang akan terjadi, ia tak tahu apa yang harus dilakukan. Jadi ia menyebabkan masalah kecil, walaupun sebenarnya ia tak ingin melakukannya.

Kyuuto berkata manusia tidak punya tombol reset, karena itulah ketika mereka berharap bisa mengulang sesuatu, mereka butuh bantuan. Benar? 



Kyuuto memberikan kabelnya pada Heita dan ia berteriak minta tolong sambil berputar-putar. “Jika kau berteriak tolong keras-keras, seseorang akan menolongmu. Ini adalah aturan manusia.” Lanjut Kyuuto.

“Bagus sekali jika itu benar…” sahut Fujioka.

Heita pun pergi ke tengah lapangan dan berseru kencang berkali-kali, “Seseoraang, tolong akuu!”

Fujioka dan Kyuuto ikut berteriak. Murid-murid kelas 3-B memperhatikan. 
 


Di dalam kelas mereka mulai berpikir untuk membantu ketiganya. Awalnya mereka pikir Heita cs sedang berteriak pada dewa, tapi setelah dipikir mungkin kepada helikopter yang lewat atau semacamnya.

Tapi masalahnya bagaimana membuat helikopter datang? Mereka berpikir keras. Yamamoto berkata, mungkin ada satu. Hari ini di Shibuya ada konser kejutan Monolith. Monolith adalah band rock yang bisa menyebabkan kehebohan di Shibuya. Jika mereka memberitahu koran-koran, helikopter akan terbang.


Seluruh murid pun berduyun-duyun ke tengah lapangan untuk membantu dengan menyusun meja, kursi dan poster membentuk huruf S.O.S.



Kubo bertemu Yamamoto di koridor, bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Setelah berkata tolong bersama-sama, mereka melakukan itu. Yamamoto melepas wignya. 

“Wig?” kata Kubo spontan.


“Seluruh orang dan pak guru tahu, tapi mereka pura-pura tak terjadi apa-apa. Bagiku entah itu sikap dingin atau kebaikan…” ujar Yamamoto.

 
“Mungkin keduanya.” Sahut Kubo.


Di lapangan, murid-murid tidak kunjung menemukan helikopter yang melintas. Mereka menunggu dengan sedih. 


 

Beberapa saat kemudian, helikopter datang dan mereka benar-benar gembira. 


“Benar-benar datang…” gumam Yamamoto yang melihat dari Shibuya. Teman-teman rocker Yamamoto kecewa karena konser kejutannya batal.

Yamamoto diam saja. Ketika teman-temannya berlalu, ia pun ikut berseru puas.


       
“Tidak ada yang datang menolong…” ujar Kyuuto.

“Kita tahu. Semua orang mengerti.”

Bu guru melemparkan roti untuk dibagi untuk mereka bertiga. Heita melihat Fujioka yang tersenyum senang. 


Saat pulang, Heita menyusul Kubo. Kubo berkata hal yang mereka lakukan hari ini membuatnya terharu. Ia memberitahu Heita bahwa mulai besok ia diopname lagi dan karena itu ia akan menyebabkan masalah bagi semua orang.

Heita mengungkit tentang percakapan mereka ketika dirawat di RS berdua. Kubo ingat. Heita berpikir itu adalah salahnya. Mereka pergi dari RS, sehingga menyebabkan ayah dan ibunya menjadi kelelahan. Ia merasa bersalah hingga berpikir lebih baik dunia seperti itu lenyap. Tetapi sesungguhnya itu bukan salah mereka. Bukan salah siapapun.


Kyuuto lewat dan menyebutkan semua nama toko satu persatu. Heita buru-buru menghampiri Kyuuto untuk menyeretnya pergi. Kyuuto berkata semua itu adalah kota mereka. Heita membenarkan. Ia lantas berpaling ke arah Kubo dan meminta maaf atas keanehan Kyuuto. 



Kyuuto penasaran dengan mesin gacha-gacha. Heita memasukkan koin dan sebuah mainan seperti telur keluar. Kyuuto berseru uwooo… uwooo… berkali-kali. 
Kubo lantas berkata, ia benar-benar tidak menginginkan kiamat. Ia ingin kota ini tetap ada, bahkan setelah ia mati. 

Kyuuto kesulitan membuka mainan itu sehingga Heita membantunya. Setelah itu Heita kembali menatap Kubo dan menjawab itu jugalah yang ia inginkan sekarang. Mereka berdua tersenyum lebar. 


Kyuuto menatap gantungan telurnya sambil berseru, “Telah lahir…”



Kyuuto menatap Kubo dan Heita yang sibuk menggali kertas harapan yang mereka kubur dulu. Kubo memberikan secarik kertas kepada Kyuuto.

“Ini, telah lahir…”

 

Kyuuto mengangkat kertas itu dan membacanya. “…dunia…” Ia berpaling pada kedua pemuda, “Dunia telah terlahir.” Kubo tersenyum senang.


 


Di rumah pak guru, pak guru sedang curhat kepada ibunya tentang masalah Fujioka. Ibunya menyuruh pak guru untuk memanggil nama Fujioka demi anak itu. Karena ibunya sudah tua, ia tak ingin melakukan apapun yang membuatnya menyesal dan berandai-andai, “Jika saja dulu aku…” 

Pak guru memikirkan perkataan ibunya.



Kyuuto mendapatkan sesuatu dari Kubo. Kertas berisi nomer kontak Kubo. 

Apa yang ingin dia lakukan sih, gumam Heita. Heita lantas menggunakan kertas itu untuk membuang permen karetnya. Kyuuto tampak keberatan. Heita berkata ia masih punya nomor Kubo di dalam ponselnya.



Tapi yang diinginkan Kyuuto adalah kertas dari Kubo. Jika Kubo tidak menulisnya, itu tidak akan sama. Heita meminta maaf. Kyuuto berlalu pergi. Heita memanggilnya tapi tak dijawab.




Sejak itu Kyuuto tak mengatakan sepatah kata pun, bahkan ketika pak guru mengabsennya. Heita lantas menyadari Kyuuto diam saja sudah terasa sakit. 



Sementara itu, pak guru mengabsen Fujioka. :’)




Di lab, bu guru membuka mulut Kyuuto. Ternyata Kyuuto terus diam karena makan permen karet. Kyuuto tidak punya ludah, jadi permen karet akan merekatkan rahangnya. (wkwkwk, padahal kirain lagi ngambek)


 


Di RS, Kubo terus memandangi tulisan ‘dunia’. Heita meminta Kubo menuliskan ulang nomernya demi Kyuuto, karena Kyuuto menginginkan tulisan Kubo. Heita merasakan perasaan mengganjal, tapi ia tak tahu itu apa.


Ia beralih ke keyboard dan menekan nada la. Ia lalu teringat nada la’yang muncul ketika ia menekan geraham Kyuuto.




Dalam hati, Heita bergumam sambil melihat ke arah Kubo yang menulis dengan penuh semangat, Jangan sesenang itu. Dia adalah robot, bukan manusia… hanya sebuah benda. Jika kau terlalu senang, hal itu hanya akan membuatmu malu nanti. 

Aku ingin memberitahunya (Kubo) detik itu.



Kubo selesai menulis. Melihat itu, hati Heita benar-benar tidak nyaman.

“Dia sedikit aneh, kan?” ucap Kubo.

“Dia benar-benar aneh.” Sahut Heita. Sambil menjawab, Heita memaksakan dirinya tersenyum. 

 

Di dalam hatinya, sesuatu terbuka. Tombol yang tak diketahuinya ada… yang tak ada seorangpun yang pernah memberitahunya… telah terbuka.



TBC

Cara ngomong Maeda yang robot banget itu lucuu… saya penasaran itu asli suara dia atau diefek. Tapi kayaknya asli deh.

Opening yang cukup padet. Ini baru episode perdana tetapi, Heita sudah mulai merasa tidak nyaman tentang Kyuuto. Waktu Kubo menuliskan nomer ponselnya untuk Kyuuto, menurut saya, Heita bukan sedang bermonolog tentang Kubo. Dia sedang berusaha memperingatkan dirinya sendiri, bahwa Kyuuto hanya robot dan bukan manusia. Jika Heita sampai melupakan hal itu, ia hanya akan mendapat malu nantinya. Tetapi so far, Heita belum ngeh sama perasaan ini.

Kira-kira Heita bakal cepet nyadar nggak ya? 

RnR please :D

3 komentar:

  1. ano..
    i2 waktu di lapangan setelah helikopter melintas ada backsound vokal..
    kira" mimin tau ga apa judul lagu nya sekalian penyayinya..?

    BalasHapus
  2. Tolong sinopsisnya dong eps 2-9!!!

    BalasHapus
  3. Top Casinos in Monte Carlo - Mapyro
    Monte Carlo Casino, Monte Carlo, Monte Carlo, 상주 출장마사지 Monte-Carlo, Casino of 정읍 출장샵 the Americas - 용인 출장안마 Casino 문경 출장샵 of the Americas - Casino of Las Vegas. 여수 출장안마

    BalasHapus

Jangan sungkan meninggalkan jejak :D