10 Mei 2012

Kindaichi Shounen no Jikenbou 2005 (Part 1)


Catatan: Saya penggemar Kindaichi dari dulu, tapi dari semua adaptasinya saya baru nonton Kindaichi movie yang ini. Tidak lain dan tidak bukan, karena yang main Kamenashi Kazuya dan Ueno Juri. :love:

Prolog: Ada sebuah desa kecil yang terletak jauh di dalam pegunungan dengan rumor tentang vampir yang beredar di dalamnya. Penduduk desa yang digigit oleh vampir kehilangan seluruh darah di dalam tubuh mereka, menyebabkan desa ditinggalkan. 



Dengan mitos ini, vampir menghilang dari pandangan manusia. Tetapi sekarang, ketika jiwa jahat manusia kembali ke desa, vampir yang menginginkan darah pun bangkit sekali lagi.



Nanase Miyuki berlari melewati dua murid laki-laki (Nakamaru dan Koki) yang semakin tertinggal di belakangnya. Setelah mereka mencapai finish ia pun berkata kepada dua temannya itu, tiga hari berikutnya mereka bahkan akan mengadakan camping. Miyuki menunjukkan brosur dan menjelaskan seorang temannya bekerja di tempat itu. 


Setelah itu, Miyuki mengambil tasnya sembari menggerutu. Hajime-chan terlalu sering bermain-main! Apa sih yang ia kerjakan!



Di purikura/photobox, Kindaichi Hajime sedang berpose bersama dengan seorang gadis. Kemudian Kindaichi pun langsung melancarkan aksi (pdkt) nya. 

Sayang sekali mereka tertangkap sekuriti yang mendapati keduanya ada di tempat itu pada jam sekolah. Kindaichi dengan tampang kecut pun segera beranjak pergi. Tepat saat itu seorang pria bernama Kenmochi menghampiri mereka. Tak ingin memperpanjang urusan, Kindaichi melihat jam tangannya dan berkata, Ah, aku akan terlambat! Aku pergi sekarang!


Tapi Kenmochi menghentikan Kindaichi karena jengah mendengar bahasa Jepang Kindaichi yang –err, alay. Ia lalu memberi ceramah tentang EYD dan lain sebagainya dan bahwa anak muda zaman sekarang tidak menggunakan tata bahasa yang benar. Ia mengambil kartu pelajar Kindaichi dan membacanya,

[note1: nama Kindaichi ditulis dengan kanji (Kane/Kin) (Da) (Ichi). Mungkin karena Hajime berarti permulaan dan ichi (angka satu) adalah permulaan angka, sehingga nama Hajime ditulis dengan kanji (ichi)]


“Kaneda Ichi-ichi. Nama yang aneh.” gumam Kenmochi.
“Itu bukan dibaca Ichi-ichi.”
“Lalu?”
“Kaneda Wan-Wan.”

[note2: Wan=one=satu. Wan juga merupakan efek suara anjing]

Kenmochi hanya bisa cengo. Sekali lagi Kenmochi menghentikan Kindaichi. Kali ini ia menyeret murid badung itu untuk dilaporkan ke pihak sekolah. Kindaichi pun sibuk mohon ampun.


Kindaichi membuka pintu kelas dengan suntuk sembari menggerutu tentang Kenmochi. Miyuki menghardiknya dan menyuruh Kindaichi untuk tidak komplain terus sebab Kindaichi sudah diskors selama 3 hari. Koki ikut dalam pembicaraan itu. Yang benar saja! Masa cucu seorang detektif terkenal kena skors, memangnya kamu tidak malu? Ucapnya pada Kindaichi yang sedang mengemas barangnya. Nakamaru bertanya, cucu apa? Koki menjawab, orang ini adalah cucu detektif terkenal Kindaichi Kousuke.

Merasa gatal dengan obrolan itu, Kindaichi segera berdalih bahwa dia adalah dirinya sendiri dan tidak ada hubungan dengan kakeknya yang terkenal. Sementara itu, Miyuki mengalihkan pembicaraan dengan menunjukkan brosur tempat camping mereka. Tapi Kindaichi hanya mengedip sok imut dan berkata, kalau begitu semangat ya.

Sebelum Kindaichi pergi, Nakamaru melancarkan jurusnya. Kudengar teman Nanase bekerja di sana, kata Nakamaru. Kontan pendengaran super Kindaichi merespon dengan baik, wkwkwk. 



Ia pun terpancing karena membayangkan teman Miyuki pastilah seksi. Miyuki menghela nafas, tidak habis pikir.





Besoknya, Miyuki menunggu yang lain di tempat janjian. Koki meneleponnya dan menjelaskan bahwa ia dan Nakamaru tidak bisa ikut camp karena ikut ujian remidial. 

Setelah telepon diputus ole Miyuki yang kesal, mereka pun pergi bersama para gadis. Nah lhoo. 


Miyuki yang bete pun pergi ke lokasi seorang diri. Di halte ia disambut manajer hotel yang akan mengantarkan mereka ke Ruin, sebuah desa yang ditinggalkan, alias lokasi camp Miyuki cs. Seorang wanita memperkenalkan dirinya sebagai Negoma Junko, seorang penulis lepas. Ia datang ke tempat itu untuk mencari referensi.




Sesampainya di tempat, Miyuki cukup terkejut dengan keangkeran lokasi itu. Seorang gadis datang dan berkata ia bernama Minato Aoko, ialah penanggung jawab mereka. Dan satu lagi penanggung jawab bernama Hikune Yohei, yang ternyata adalah teman Miyuki. 

 Aoko menunjukkan ruangan sembari mengingatkan pengunjung untuk berhati-hati dalam melangkah, karena bagian yang dilingkari tidak bisa dilewati seseorang dengan berat di atas 50 kg. Negoma berkata kalau akhir-akhir ini beratnya naik, sehingga ia tidak bisa lewat. Yang bisa hanyalah Miyuki karena berat badannya 47 kg.


Seseorang menepuk bahu Miyuki dan gadis itu spontan berteriak sambil membanting orang yang mengejutkannya sampai membuat lantai jebol. Yup, orang itu adalah pahlawan kesiangan kita, Kaneda ichi-ichi—eh, maksudnya si Kindaichi. ^^


 Miyuki bertanya apa yang sedang dilakukan Kindaichi di tempat ini. Kindaichi ganti bertanya bukankah Miyuki yang menyuruhnya datang, ia bahkan pergi ke tempat itu menggunakan sepedanya. Kemudian Miyuki memperkenalkan Kindaichi kepada Yohei. Kindaichi langsung kecewa (atau cemburu?) saat tahu teman Miyuki adalah laki-laki. Tapi kontan kekecewaan itu lenyap saat Aoko menghampirinya. Dan seperti biasa, Kindaichi langsung tebar pesona




Kenmochi datang dan ia serta Kindaichi pun langsung saling mengenali. Sebelum ada adegan saling pukul, Yohei mengajak mereka ke rumah sakit yang tidak lagi digunakan. 

Di rumah sakit, Yohei menunjukkan ruang operasi. Kemudian seorang pria muncul sambil menudingkan ujung senapannya. Kenmochi membekuk pria itu, tapi datanglah seorang wanita yang menghardik dan berkata pria itu juga pengunjung. Dia bernama Futakami, seorang dokter yang berkujung ke tempat itu karena tertarik.
 Saat ditanya apakah wanita itu dan Futakami saling mengenal, mereka membantah. Wanita itu adalah Kaitani, seorang fashion designer. Dan keduanya kembali ke hotel, sementara Yohei mengajak Miyuki cs ke ruangan lain. Kindaichi memperhatikan gestur Futakami dan Kaitani saat mereka meninggalkan tempat itu dan menduga perkataan mereka adalah bohong.

 Saat makan malam, seorang pria bernama Yasuike bergabung dengan mereka. Tiba-tiba terdengar suara Kaitani menjerit. Kindaichi cs langsung menghampirinya. Rupanya ada satu orang lagi yang datang, yaitu Hiro Keisuke. Tampaknya Kaitani dan Futakami mengenal orang ini.

Jam 08.00 pm, Miyuki yang sedang bersiap membersihkan diri mendadak disekap oleh sesosok vampir. Di tempat lain, manajer sedang menceritakan rumor tentang vampir pada para pengunjung. 

Dulu ada keluarga orang asing yang dibunuh karena dituding sebagai pembawa bencana di desa. Setelah mereka dibakar, ada satu orang yang tak ada. Dan semenjak itu tragedi vampir berlangsung. Kemudian 6 tahun yang lalu, ada seorang gadis yang berpenyakit jantung dan meninggal dengan luka seperti gigitan vampir di lehernya. Serta di tubuhnya sudah tidak ada darah sedikitpun, seperti habis dihisap vampir. Itulah mitos vampir di sini.



Yasuike kembali ke kamarnya dan meminta Aoko mengantar sebotol wine. Kindaichi mencari Miyuki di kamarnya tetapi tak ada respon dari gadis itu, sehingga Kindaichi mengira ia sudah tertidur. Padahal Miyuki sedang disekap bersama Kaitani yang kemudian dibunuh oleh sang vampir. Miyuki juga dicekik setelah itu, tetapi hanya sampai pingsan.

Aoko meminta bantuan untuk mencari wine di tempat penyimpanan. Dengan cepat Kindaichi menemukannya, membuat semua terkejut. Kindaichi menjelaskan ia ia memperhatikan sarang laba-laba mana yang rusak. Kindaichi memecahkan botol wine dan membuat bajunya basah. Sementara itu orang-orang bergumam, padahal saat menemukan botol wine Kindaichi terlihat keren. Yohei berkata, itu karena Kindaichi adalah cucu Kindaichi Kousuke. Kindaichi tidak mau dihubung-hubungkan dengan kakeknya.


Sesosok vampir terlihat sepintas di kaca, namun menghilang ketika para pengunjung mencarinya.


Kemudian terdengar jeritan Aoko yang menemukan bak mandinya penuh darah. Kindaichi yang menyadari ketidakhadiran Miyuki seketika cemas dan berlari mencarinya di kamar. Tapi mereka menemukan Miyuki pingsan di kamar Kaitani dan juga Kaitani yang telah menjadi mayat. 

 Miyuki menjelaskan kalau si vampir membunuh Kaitani di depan matanya. Seorang pengunjung lain yang merupakan fotografer spesialis mayat, Nagoyama, lantas mengambil foto Kaitani untuk mendokumentasikannya. Sementara itu Kenmochi menyadari tanda yang seperti gigitan vampir terdapat di leher Kaitani.



Saat orang-orang mulai panik, Kenmochi menyuruh mereka tenang karena ia adalah detektif kepolisian. Kindaichi melihat tanda gigitan yang sama di leher Miyuki. Kenmochi menyuruh Yohei menelepon polisi dan meminta Futakami mengecek alasan kematian Kaitani tanpa menunggu polisi supaya waktu kematiannya lebih akurat.

Seluruh jaringan kepada dunia luar terputus, mereka terjebak di tempat itu, di kandang vampir. Aoko bertanya kapan waktu kematian Kaitani. Futakami menjawab sekitar 08.30 sampai 09.00 pm, tepat ketika mereka semua sedang berkumpul mendengar cerita vampir. Karena akses ke lantai 2 (TKP) hanya bisa melewati tangga tempat mereka berkumpul, pembunuhnya tidak mungkin ke atas tanpa ketahuan. Bisa disimpulkan pembunuhnya ada di antara mereka. Aoko menyahut hanya satu orang yang pergi ke atas antara waktu tersebut, Yasuike.



Futakami histeris dan berusaha menembak Yasuike. Kindaichi berusaha menenangkannya dengan berkata bahwa Yasuike tidak mungkin membawa Miyuki dari kamar mandi lantai 1 ke lantai 2 tanpa diketahui mereka, bukan? Futakami pun menurunkan senapannya. Lalu Aoko bertanya apakah mungkin Miyuki diangkut ke atas melalui elevator makanan? Dengan begitu tidak ada siapapun yang tahu. Mereka lalu melakukan percobaan, tapi gagal. Elevator itu maksimal mengangkut 46.1 kg sedangkan Miyuki 47 kg. Hipotesis elevator gugur.


Kindaichi mengantar Miyuki ke kamar. Miyuki bertanya mengapa ia tak dibunuh dan mengapa ia dibawa ke kamar Kaitani. Kindaichi juga tidak mengerti. Miyuki lantas berkata apa yang akan dilakukan kakek Kindaichi pada saat begini. Lalu ia memohon pada Kindaichi untuk menyelesaikan kasus ini. Kindaichi terkejut dan berkata itu tidak mungkin, lagipula sudah ada seorang detektif sungguhan di tempat itu.


 Pembunuhan kedua pun terjadi, kali ini menimpa Futakami.


 Kindaichi terus memikirkan kata-kata Miyuki. 


Sementara itu, Miyuki merasa ada seseorang di balik pintu kamarnya. Ia bersiap dan membuka pintu, tetapi ternyata tidak ada siapapun. 
Ketika hendak mengunci pintu, seseorang berusaha membuka dari luar. Itu sang vampir. Miyuki pun menjerit kencang. Semua lantas berlari ke kamar Miyuki.

Mereka melihat sosok vampir di balik kaca sepintas, kemudian mengerjarnya. Sayang sekali vampir itu sudah menghilang, sementara Kenmochi kakinya sobek karena jatuh saat mengejar si vampir.


Kindaichi mengantar Miyuki ke kamar sekali lagi dan mengingatkan gadis itu untuk mengunci pintu. Miyuki kembali meminta Kindaichi menangkap vampir, tetapi Kindaichi masih menolak. Miyuki mengingatkan dulu Kindaichi pernah menangkap anak yang menyembunyikan pakaian dalamnya ketika mereka masih SD, jadi ia pikir Kindaichi pun pasti bisa menangkap vampir kali ini.
 Miyuki berkata mungkin akan ada penyerangan lagi jika kita tidak segera menyelesaikan masalah ini. Mereka bisa dibunuh kapan saja, mengapa Kindaichi menyerah bahkan sebelum mencoba? Kindaichi tetap tidak mau. Ini adalah kasus pembunuhan, ia tak bisa membantu banyak. Lagipula ada detektif sungguhan, biar orang itu saja yang melakukannya!




 Miyuki kecewa pada Kindaichi. Kindaichi berdalih, memangnya Miyuki tahu apa tentangnya? Jangan kira karena mereka adalah teman sejak kecil, jadi Miyuki bisa mengatakan apapun yang dia inginkan. Miyuki menatapnya tajam. Pengecut! Cucu Kindaichi Kousuke tidak bisa diandalkan. Ia lalu meninggalkan Kindachi yang kesal karena nama besar kakeknya diungkit-ungkit.


Kindaichi mengepak barang untuk pergi dari tempat itu. Ia bertemu Kenmochi di lantai satu. Kenmochi menyindir Kindaichi yang seperti pengecut karena berusaha melarikan diri dari masalah. Bagaimana bisa Kindaichi meninggalkan teman sejak kecilnya yang diserang oleh vampir, apa ia seorang laki-laki, tanya Kenmochi.

Tidak ada urusannya denganmu, tukas Kindaichi. Kenmochi marah dan berkata ia benci orang semacam Kindaichi. Kindaichi menemukan botol wine yang hilang, itu menunjukkan ia memiliki logika yang sangat menakjubkan. Kindaichi memiliki talenta seperti kakeknya, mengapa tidak ia gunakan dengan baik?


Itu hanya prediksimu sendiri, dalih Kindaichi. Menjadi detektif bukannya terlalu awal baginya, benar kan? Kakek adalah kakek, ia adalah dirinya. Kenmochi menggenggam kerah Kindaichi, talenta Kindaichi adalah untuk melindungi orang yang penting bukan? Kindaichi membalas, apa maksud Kenmochi mengatakan hal seperti ini pada anak SMA, bukankah ia adalah detektif? Kenmochi berkata bahwa kesannya terhadap Kindaichi selalu bagus. Kindaichi terkejut.


 Mengapa Kindaichi selalu berkata apapun yang dikatakan Kenmochi bukanlah urusannya? Kau hanya berpikir saat melihat hal yang kotor (pervert), kata Kenmochi.

“Apa yang salah denganmu, ini adalah kasus pembunuhan,” timpal Kindaichi. “Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. “

Justru karena tidak tahu apa yang akan terjadi, karena itulah Kindaichi harus membantunya, tegas Kenmochi. Tapi Kenmochi duduk kembali dan dengan putus asa ia menyuruh pengecut seperti Kindaichi pergi saja dari tempat itu. Kindaichi tidak jadi pergi dan meminta Kenmochi berhenti memanggilnya “bosu” [note3: kayaknya artinya bocah].

 Besoknya Miyuki menghampiri Kenmochi dan mereka berbincang tentang Kindaichi. Miyuki menjelaskan bahwa dulu Kindaichi adalah anak yang baik dan selalu membantu Miyuki saat ia kesulitan. Kindaichi selalu bangga karena ia adalah cucu Kindaichi Kousuke. “Tetapi sekarang…” Miyuki tidak meneruskan kalimatnya.

“Mungkin ia hanya ingin menjadi normal,” terka Kenmochi. Kindaichi tidak punya kepercayaan diri sekarang. Saat beranjak dewasa, Kindaichi menyadari betapa terkenalnya kakeknya dan semua orang membandingkan Kindaichi dengan sang kakek. Kindaichi berkata, aku adalah aku dan kakek adalah kakek, mungkin karena ia sedang mencari siapa dirinya yang sesungguhnya. Miyuki bertanya apakah Kindaichi bisa kembali seperti Kindaichi yang dulu. “Dengan menemukan hal hebat yang bisa dilakukannya,” sahut Kenmochi.

Hiro mengobati kaki Kenmochi sebelum mereka sarapan. Kindaichi bergabung dengan mereka dan menatap Miyuki sekilas dengan canggung. Kenmochi bertanya dimana Futakami dan Negoma. Yohei menjawab Futakami sedang membeli sesuatu dan tidak mengatakan apapun, sedangkan Negoma sedang akan meninggalkan tempat itu.

Semua sedang berusaha menghentikan Negoma ketika ada sebuah panah jebakan melesat di depan wanita itu. Mereka lantas membaca peringatan, siapapun yang meninggalkan desa itu akan mati. Mereka berkumpul dengan putus asa di ruang makan. Yasuike bersumpah tidak akan kembali lagi ke tempat itu. Namun Nagoyama menimpali, itu hanya jika mereka selamat.



Yohei memanggil Kindaichi karena ia menemukan sepedanya di luar. Kindaichi mengeceknya bersama Kenmochi. Ban sepedanya telah disobek. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sepeda itu muncul sekarang, padahal sejak awal Kindaichi telah mencarinya dan tidak ketemu.



Di ruang makan, Miyuki yang tidak berselera meninggalkan meja terlebih dahulu. Hiro bertanya apakah punggung Miyuki terluka karena ada bekas darah di bajunya. Tetapi Miyuki tidak terluka. Setelah dicek, ternyata kursi yang diduduki Miyuki tadi juga terdapat bekas darah. Bisa jadi kursi itu yang menyebabkan bekas di jaket Miyuki atau sebaliknya, jaket Miyukilah yang telah sebelumnnya terkena darah.


Miyuki kembali ke kamarnya untuk berganti baju. Di dalam kamar, ia menemukan kubangan darah dan dengan segera ia berlari memberitahu Kindaichi. Saat Kenmochi masuk ke kamar Miyuki, ia mendapati jasad Futakami. Ada tanda patah tulang di bagian kiri tubuh Futakami dan juga tanda gigitan vampir di lehernya. Kenmochi meminta Nagoyama memotret jasad tersebut.






Di koridor, Miyuki ditanyai apakah ia telah mengunci kamar saat meninggalkannya. Miyuki membenarkan. Kenmochi bertanya pada manajer apakah kamar itu memiliki kunci duplikat. Manajer hotel mengatakan tidak, sebab itu adalah desa yang ditinggalkan. Itu adalah pembunuhan ruang tertutup, karena pintu terkunci saat mereka pergi sarapan. 



Negoma berseru, jadi ini benar-benar ulah vampir! Nagoyama yang baru keluar dari TKP menimpali,


“Tidakkah kita terlalu fokus kepada sosok vampir dan melupakan seseorang yang paling mencurigakan?”

 Semua menatap Miyuki.


 "Eh? Aku?"

TBC

Review: ini adalah rekap pertama saya. Gimana? Saya harap sih nggak begitu buruk. Btw, Nama Nakamaru dan Koki tetep saya masukin gitu aja di rekap ini soalnya saya nggak tau nama karakternya di drama. Lanjut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan meninggalkan jejak :D