18 Mei 2012

Kindaichi Shounen no Jikenbou 2005 (Part 2)



Kecurigaan pada Miyuki kuat karena semua pembunuhan berhubungan dengannya. Pada kasus Kaitani, Miyuki disekap di ruangan yang sama tetapi tidak ikut dibunuh. Pada kasus Futakami, pembunuhan terjadi di kamar Miyuki di mana hanya Miyuki yang memiliki akses masuk. 



Semua orang, kecuali Kindaichi dan Kenmochi, lantas mencecar Miyuki dengan pertanyaan yang menyudutkan gadis itu. Miyuki tanpa sadar terus berjalan mundur sampai di ujung tangga dan akhirnya terjatuh.


Kindaichi menemani Miyuki yang pingsan sambil mengompres dahinya. Kindaichi memanggil Miyuki lirih, sembari mengingat saat gadis itu berkata Kindaichi bisa memecahkan masalah ini. Ia juga mengingat pertanyaan Kenmochi tentang talenta yang dimiliki Kindaichi bukankah untuk melindungi seseorang yang penting. 


Dengan airmata yang mengalir perlahan di ujung matanya, Kindaichi pun meminta maaf kepada Miyuki.

Miyuki mulai membuka mata. Kindaichi segera menghapus airmatanya dan berkata pada Miyuki, “Ah, kau sudah bangun.”


Miyuki bertanya dengan penuh kesangsian pada dirinya, “Mungkin aku benar-benar telah membunuh dua orang tanpa sadar.”

Kindaichi menampik hal itu. “Jangan mengatakan hal bodoh semacam itu,” ujarnya. Kindaichi percaya pada Miyuki dan karena itulah Miyuki juga harus mempercayainya. 


Kindaichi berjanji akan melindungi Miyuki. Ia akan memecahkan kasus itu dengan mempertaruhkan nama kakeknya. 

Kindaichi lantas meminta Miyuki mengingat ulang kejadian saat ia dan Kaitani disekap.




“Saat bangun aku sadar kedua tanganku diikat,” Miyuki memulai. “Saat aku mencoba melepaskan diri, aku melihat kabel putih. Lalu aku melihat Kaitani-san dibunuh di bawah lampu. Itu adalah sebuah ruangan dengan satu jendela, selain itu tidak ada yang khusus.” 

Kindaichi lantas meminta Miyuki menggambar ruangan itu di kertas catatannya.



Kindaichi mulai mengobservasi dan menemukan bahwa hanya kamar Kaitani yang memiliki satu jendela. Lalu, tidak mungkin mengangkat Miyuki ke lantai 2 tanpa disadari siapapun. 

Kenmochi lewat dan Kindaichi menyapanya, berkata bahwa ia bertekad untuk menyelesaikan kasus ini. Ia lalu meminta Kenmochi membantunya. 



Kenmochi berkata bahwa seharusnya Kindaichi menambahkan “onegaishimasu” dalam kalimatnya. 

Mengesampingkan harga diri dan kekeraskepalaannya, Kindaichi pun berkata, “Onegaishimasu.” [note4: saya mohon]

“Oke, apa yang tidak kau mengerti,” tanya Kenmochi.




Mereka sekali lagi melakukan percobaan dengan elevator makanan dan masih gagal. Kenmochi berkata elevator tidak mungkin digunakan kecuali memisahkan tubuh orang yang akan diangkut. 


Kindaichi seketika mendapat ide. Ia berpikir kembali tentang mengapa bak mandi terisi darah, mengapa sepedanya disembunyikan dan dimunculkan kembali.



Ia berpikir sambil menemui Hiro untuk menanyainya tentang apakah Hiro, Futakami dan Kaitani saling mengenal.



Setelah mendengar hipotesis Kindaichi, Hiro membenarkan. Kindaichi juga berkata ia pikir Kaitani adalah seorang suster, sedangkan Hiro dan Futakami adalah dokter yang bekerja di desa itu. 




Kindaichi menanyakan alasan kedatangan Hiro, tetapi Hiro tidak menjawab. Saat menghentikan Hiro, Kindaichi tidak sengaja melihat bekas sayatan di pergelangan tangan Hiro. Ia pun melepaskan pria itu.




Aoko menyerahkan rekaman medis milik seorang gadis bernama Tsuji Yuria yang ditemukannya di kamar Futakami kepada Kenmochi. Tsuji Yuria adalah gadis yang meninggal 6 tahun lalu. Dalam rekaman medis itu tertulis Tsuji Yuria bergolongan darah Bombay. Kindaichi tidak mengerti apa itu golongan darah Bombay dan Aoko pun menerangkannya.


[note5: golongan darah superlangka yang pertama kali ditemukan di Bombay-India. Golongan darah yang tidak bisa menerima transfer dari golongan darah lain]




Kindaichi bertanya pada manajer di mana Tsuji Yuria meninggal. Manajer menjawab di lantai satu dan ia mengantarkan Kindaichi ke tempat itu. Karena lampu tidak dapat dinyalakan, Kindaichi menggunakan stand-lamp. 


Dalam ruangan itu ada kardus-kardus berisi buku tua dan gambar sebelum hotel itu ditinggalkan. Kindaichi menemukan foto Tsuji Yuria bersama Hiro.



Di luar, pembunuhan ketiga terjadi menimpa Yasuike yang secara tak sengaja mengetahui siapa pembunuh Kaitani dan Futakami.

Kindaichi terjatuh. Namun dari sudut pandang itu ia justru menemukan poin-poin yang digambarkan Miyuki tentang ruangan yang dipakai untuk membunuh Kaitani. 


Sementara itu kostum vampir ditemukan di kamar Yasuike. 




Kindaichi bertanya di mana Yasuike berada. Mungkin sudah melarikan diri, sahut Kenmochi. Kindaichi menemukan kartu identitas Yasuike. Yasuike rupanya bekerja di agensi properti yang ingin membeli tempat itu.

“Kalau begitu Yasuike-san bukan pembunuhnya,” putus Kindaichi.


Ia lantas menerangkan kostum Yasuike digunakan untuk menakut-nakuti supaya mitos vampir memiliki nilai jual tinggi. Lagipula Yasuike tidak bisa menggunakan tangan kanannya. Ia selalu memasukkan tangan kanan ke saku, bahkan saat makan steak 


(Waktu itu, Yasuike minta tolong steaknya dipotong2 supaya tinggal disunduk pake garpu, jadi bisa disimpulkan ia sama sekali tidak menggunakan tangan kanan). 


Sedangkan si pembunuh mencekik Kaitani dengan kedua tangan. Futakami juga dipukul di bagian kiri, menunjukkan bahwa si pelaku menggunakan tangan kanan.


Miyuki kembali menjerit. Semua orang berlari ke sumber suara. Kindaichi yang tidak bisa membuka pintu, sedang bersiap untuk mendobraknya. Tetapi Miyuki menghentikannya dan menyuruh mereka menunggu sebentar. Tak lama, ia keluar dalam lilitan handuk. 




Di dalam kamar mandi, jasad Yasuike ditemukan. Dan terbukti bahwa ia tidak memiliki tangan kanan (mungkin diamputasi). 


Kenmochi memeriksa Yasuike dan tidak menemukan tanda gigitan di leher.

“Mungkin ini bukan pembunuhan yang direncanakan pelaku.” Kata Kindaichi. “Mungkin Yasuike-san secara tidak sengaja telah melihat pelakunya, jadi dia dibunuh untuk membungkam mulutnya.”




Kindaichi bertanya kepada Miyuki, “Mengapa kau tidak segera membuka pintu tadi?”

“Karena aku siap mandi sehingga sedang tidak memakai pakaian apapun.” Sahut Miyuki.

Kindaichi memerhatikan Miyuki dan membuat gadis itu tidak nyaman. “Berhenti menatapku.” Pinta Miyuki.





“Ah, itu bukan seperti yang kau pikirkan.” Sahut Kindaichi. “Hei, tidakkah rambutmu sedikit lebih pendek daripada sebelumnya?”

Miyuki mengeceknya, “Kau benar.”

“Mengapa rambutmu dipotong?” gumam Kindaichi.






Kindaichi menyusun ulang analisisnya dari titik mengapa si pembunuh memilih Miyuki secara khusus sebagai saksi. “Aku tahu. Itu adalah untuk memisahkan tubuh.”


Dan Kindaichi pun mengetahui jawaban misteri ini.




Semua berkumpul di ruang makan untuk mendengarkan analisis Kindaichi. Semua meragukan Kindaichi, namun Miyuki dan Kenmochi meminta mereka untuk mendengarkan. 


Kindaichi memulai dengan berkata bahwa pembunuhnya berada di antara mereka. Itu adalah seseorang yang menggunakan mitos vampir untuk pembunuhan terencananya. Pembunuhnya mengambil waktu pembunuhan yang terlihat mustahil dan memisahkan tubuh untuk membuat hal mustahil itu menjadi mungkin.




“Pertama, pembunuhan Futakami yang terlihat seperti pembunuhan dalam ruang tertutup. Ketika Miyuki membuka pintu dan melihat darah di lantai, apakah mayat Futakami-san benar-benar ada di sana?”

“Apa maksudmu?” tanya Negoma.

“Ketika Miyuki turun ke lantai bawah, pembunuhnya memasukkan darah melalui celah pintu dengan selang atau sejenisnya. Miyuki yang panik turun tanpa mengunci pintu dan di saat itulah mayat Futakami dimasukkan ke dalam kamar. Itu yang membuat hal mustahil menjadi mungkin.”

“Tetapi ini terlalu kebetulan. Pembunuhnya tidak mungkin memasukkan mayat jika Miyuki kembali ke kamar bersamaan dengan yang lain, bukan?” Sahut Aoko.




“Ini adalah strategi si pembunuh dalam merancang supaya Miyuki kembali ke kamar sendiri. Pertama sepedaku dimunculkan untuk mengalihkan perhatianku dan Ossan [note6: Ossan=Oji-san=paman=Kenmochi]. Lalu kursi Miyuki diberi darah supaya ia ganti baju sendiri.” Terang Kindaichi, “tetapi pembunuh cerdik ini melakukan satu kesalahan kecil.”

“Kesalahan?” ulang Kenmochi.


“Aku mengetahui orang itu pembunuhnya, karena saat mendengar jeritan Miyuki aku hampir mendobrak pintu. Ketika itu aku merasa reaksi seseorang tidak natural. Dan jika kita mengasumsi orang inilah si pembunuh, maka misteri terpecahkan. 




Koridor yang tidak bisa dilewati orang di atas 50 kg, botol wine yang hilang, sepeda yang dimunculkan kembali, bak mandi yang berisi darah, seluruh poin ini merujuk kepada satu orang sebagai pelakunya…




Kau!”

Kindaichi menunjuk Aoko. “Kaulah vampir yang telah membunuh 3 orang.” Tudingnya.

“Apa yang kau bicarakan? Kindaichi-san, bukti apa yang kau miliki?” tanya Aoko.


Kindaichi berkata ia punya bukti. Tadi malam ekspresi Aoko menunjukkan semua sudah direncanakan dan bahwa ia adalah si pelaku. Tadi ketika semua mendengar jeritan Miyuki dan hampir mendobrak pintu, Miyuki menghentikan mereka. 


Mengapa? Itu karena Miyuki siap untuk mandi dan sedang tidak mengenakan apapun, sehingga perlu 10 detik untuk mereka bisa masuk setelah mendengar jeritan Miyuki.

Tetapi tadi malam, ketika Aoko menjerit menemukan bak mandi berisi darah, mereka langsung bisa masuk ke dalam kamar mandi. Ketika mereka ada di sana, Aoko telah mengenakan handuk mandi, yang berarti sangat bertolak belakang dengan Miyuki. Seolah Aoko tahu mereka akan merangsek masuk.


Aoko menjerit setelah menuangkan darah ke dalam bak mandi. Ini adalah untuk menyadarkan mereka bahwa sesuatu sedang terjadi dan jasad Kaitani pun ditemukan segera setelahnya. Sehingga Futakami pun dapat memperkirakan waktu kematian Kaitani dengan lebih akurat. Dengan demikian alibi Aoko sempurna.

Sungguh lucu, kata Aoko. Ia memiliki alibi. Saat Kaitani terbunuh semua tahu ia tak naik ke lantai 2. 


Kindaichi menepis dengan berkata bahwa TKPnya bukanlah di lantai 2, melainkan ruangan tempat Tsuji Yuria meninggal. Kindaichi mengajak mereka semua ke tempat itu.




Semua heran mengapa ada tempat tidur di ruangan itu. Sesungguhnya itu bukan tempat tidur, melainkan kotak kardus yang disusun dan ditutup seprai. Jendelanya juga palsu, hanya gorden yang ditempelkan di dinding. Dengan begitu semua mengira TKP adalah kamar Kaitani. Yang berbeda hanyalah kabel stand-lamp. 




Di kamar Kaitani, terminal listrik dipasang di sebelah tempat tidur sehingga tidak mungkin kabel menjulur di lantai. Tetapi di ruangan itu, terminal listrik ada di balik pintu, karena itulah kabel menjulur di lantai. Inilah yang dilihat Miyuki. 


Aoko masih menyangkal dengan berkata mustahil mengangkut Miyuki ke atas. Menggunakan elevator makanan juga mustahil.

“Ada cara menggunakan elevator, yaitu dengan memisahkan yang tidak mungkin.” Sahut Kindaichi.

“Miyuki-san adalah manusia hidup! Kau tidak bisa memindahkannya dengan terpisah.” Sangkal Aoko.

Tapi Kindaichi memiliki cara untuk memisahkan Miyuki hidup-hidup, yaitu dengan memisahkan darahnya. Karena inilah si pelaku menggunakan mitos vampir di desa ini. 


Ia bertanya pada Hiro, tubuh manusia berapa persen terdiri dari darah. Sekitar 1/13. Kemudian berapa jumlah maksimal yang boleh diambil dalam tranfusi darah. ¼ adalah maksimalnya.


Kindaichi memaparkan perhitungannya. Jika berat Miyuki adalah 47 kg, 1/13nya adalah sekitar 3.615 kg. Lalu, ¼ dari jumlah berat darah itu adalah sekitar 0.9 kg. Ini adalah jumlah maksimal darah yang bisa diambil dari Miyuki tanpa menyakitinya. Dengan mengurangi 0.9 kg darah, maka berat badan Miyuki tinggal 46.1 kg, yang berarti ia bisa diangkut melalui elevator makanan.

Kandidat sesungguhnya untuk menjadi saksi adalah Negoma yang telah datang ke tempat itu beberapa kali, akan tetapi Negoma pernah berkata berat badannya naik akhir-akhir ini sehingga ia tidak bisa. Ketika Miyuki berkata beratnya 47 kg, Aoko lantas mengubah targetnya menjadi Miyuki.



Setelah membunuh Kaitani, Aoko mengambil darah Miyuki dan Kaitani. Ia tinggal mengangkut mereka dengan elevator, dengan begitu alibinya akan sempurna. 


Tetapi Yasuike meminta Aoko membawakan wine ke kamarnya, ini bisa menyebabkan alibinya hancur. Karena itulah Aoko menyembunyikan botol wine dan meminta bantuan semua orang untuk mencarinya. Setelah tuduhan kepada Aoko sudah tidak mungkin, ia memasukkan tubuh Miyuki ke dalam elevator untuk dibawa ke kamar Kaitani.


“Itu aneh. Tadi malam kita mencoba mengangkut Miyuki dengan elevator tak lama setelah pembunuhan, tetapi beratnya melebihi batas.”

Kindaichi menjawab itu karena darah Miyuki sudah dikembalikan ke dalam tubuhnya. Mengambil dan mengembalikan darah meninggalkan bekas. Aoko membuatnya terlihat seperti bekas gigitan vampir. Aoko pasti sebelumnya adalah suster atau semacamnya, karena dengan mudah ia bisa menjelaskan golongan darah Bombay dari rekaman medis Tsuji Yuria. Padahal biasanya hanya polisi, dokter atau suster yang mengetahui hal semacam itu.

Aoko menantang Kindaichi untuk menunjukkan bukti.




Kindaichi berkata tubuh manusia tidak akan bisa persis 100% (terukur). Setelah mengambil darah dari tubuh Miyuki, elevator tetap tidak bisa bergerak, bukan? 


Aoko pasti bertaruh dengan menggunakan teknik pemisahan lain, yaitu menggunting rambut Miyuki. Elevator bergerak dan Aoko memenangkan taruhan.


Kindaichi kemudian merogoh kantung celemek Aoko. Dan tada! Ia mengeluarkan sejumput rambut Miyuki yang tertinggal di sana. Kindaichi memberikan potongan rambut itu kepada Kenmochi untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik sebagai barang bukti.

Tidak bisa menyangkal lebih jauh, Aoko berkata vampir sesungguhnya adalah mereka bertiga. Hiro yang menyadari sesuatu lantas bertanya apakah Tsuji Yuria adalah…




“Ya, aku adalah adik Tsuji Yuria yang dibunuh di sini 6 tahun yang lalu.” Aoko mengaku.




Ibu Aoko meninggal pada saat ia berusia 12 tahun. Ayahnya adalah bos hotel, tetapi ia memiliki istri (lain) dan Aoko tidak diizinkan bertemu dengannya. Karena tak punya tempat, Aoko memberanikan diri datang. 
Tetapi ia diusir oleh ayahnya. 





Sebelum pergi Tsuji Yuria menghentikan Aoko dan memeluknya. Mereka membuat janji untuk hidup bersama suatu saat nanti. Yuria memberikan kalung sebagai tanda bukti janji mereka.



Bertahun-tahun setelah itu, Aoko pun menjadi seorang suster. Saat kembali ke desa itu ia mendengar kabar bahwa kakaknya meninggal secara misterius. Ia pun bekerja di sana untuk menemukan kebenarannya. 

Saat itulah ia mendapatkan rekaman medis seorang anak bergolongan darah Bombay yang pada 6 tahun lalu terkena sakit serius dan diselamatkan oleh seorang penduduk desa.

Ia dengar RS menawarkan 50 juta yen untuk golongan darah Bombay. Aoko terkejut karena waktu gadis kecil itu sakit sama dengan waktu kematian kakaknya. Ia pun mencari rekaman medis kakaknya dan menemukan bahwa kakaknya dibunuh untuk diambil darahnya. 


Ia lalu merencanakan pembunuhan dan memanggil 2 dokter dan 1 perawat yang bertanggung jawab atas kematian kakaknya.

“Futakami… Kaitani… dan Hiro Keisuke!”




Aoko mengambil pisau dan berusaha menusuk Hiro. Kenmochi berusaha menghentikan Aoko, tetapi Hiro berjalan ke arah Aoko dan menusuk perutnya sendiri. Semua terkejut.




Sambil menahan luka, Hiro mengatakan Yuria adalah kekasihnya. Yuria tahu sudah tidak memiliki harapan sembuh. Saat itu gadis kecil itu dirawat dilarikan ke rumah sakit. Karena Hiro juga memiliki golongan darah Bombay, Hiro mentransfusikannya. Setelah itu ia mendengar kematian Yuria dan bahwa dalam tubuh Yuria sudah tak memiliki darah.



Ia mengerti Futakami dan Kaitani yang melakukannya dengan menggunakan mitos vampir di desa itu. Ia akan melaporkan hal tersebut kepada polisi, tetapi Futakami berkata itu hanya akan membuat gadis kecil yang diselamatkannya merasa bersalah. Hiro pun melepaskan Futakami. Sejak itu Hiro berusaha untuk bunuh diri, tetapi selalu gagal.

“Jika saja aku tahu Aoko adalah adik Yuria…” dan Hiro pun roboh.






Kindaichi meminta Aoko segera menyelamatkan Hiro, tetapi Aoko bergeming. Mimpinya adalah tinggal bersama kakaknya dan Hiro adalah salah satu orang yang melihat kakaknya mati tanpa bisa berbuat apa-apa.

“Apakah kau ingin melihat seseorang yang dicintai kakakmu mati?” hardik Kindaichi, “Selamatkan Hiro-san! Ini bukan permintaanku, tetapi permintaan kakakmu!”

“Kakak?”

“Bukankah Hiro-san adalah orang yang paling ingin diselamatkan kakakmu?! Aoko-san!”



Aoko berpaling untuk mengambil alat tranfusi darah. Ia lantas memberi komando untuk melakukan pertolongan medis kepada Hiro, “Aku akan menyelamatkannya. Apakah itu oke?” Kata Aoko.




Di rumah sakit, Aoko membuka matanya. Hiro juga selamat dan berada di ruang sebelah. Kenmochi berkata karena Aoko menyumbang terlalu banyak darah, ia sempat melewati masa kritis. Gadis kecil yang diselamatkan kakaknya dulu lantas menyumbangkan darah untuk Aoko, sehingga darah Yuria kini mengalir di nadi Aoko.






Dan Hiro barusan berkata sebelum Yuria meninggal, Yuria sempat berpesan, “Hidupku akan segera berakhir. Jika darahku bisa menyelamatkan orang, dahulukanlah kepentingannya.” Dengan lirih Aoko meminta Kenmochi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Hiro karena sudah menjadi kekasih kakaknya.


Kembali ke sekolah. Miyuki mendapat SMS dari Yohei. Yohei mengaku ia menyukai Miyuki sejak dulu, tetapi kali ini ada pria lain yang mempercayai Miyuki apapun yang terjadi di sisi Miyuki. Yohei mengerti. Ia berkata jika ada kesempatan, datanglah lagi. Yohei juga akan mengirim SMS lagi nanti.



Miyuki berlari sambil menyerui pelari yang lain. Ia mengulangi perkataan Yohei, “Pria yang mempercayaiku…”



Di pinggir lapangan sibuk ada Kindaichi yang sibuk meneriaki teman-temannya. Miyuki menyuruh Kindaichi ikut berlari.


“Hajime-chan, terima kasih sudah percaya padaku.”

“Mengapa tiba-tiba kau berkata begitu?”

“Mulai saat ini, aku akan selalu mempercayai Hajime-chan. Tentang Hajime-chan, aku selalu berpikir…"



Pada saat itu Kenmochi datang (cih!). Ia menguliahi Kindaichi untuk menggunakan bahasa Jepang yang sesuai EYD. Kindaichi mengembalikan perkataan Kenmochi karena Kenmochi sendiri juga tidak memakai EYD. 






Lalu Kenmochi mengulurkan tangan dan berterima kasih atas bantuan Kindaichi. Kindaichi mengelap tangannya sebelum menyambut uluran Kenmochi. Miyuki tersenyum melihat mereka.



“Kupikir aku sedikit mengerti tentang apa yang kau katakan.” Kata Kindaichi.

“Sedikit?” ulang Kenmochi, “Bahasa Jepangmu bukan bahasa Jepang, aku sama sekali tak mengerti maksudmu!”

“Karena itu jangan lari dan hadapilah dengan berani…” Kindaichi berkata dengan canggung dan kemudian berseru “Aku akan lari,  sampai jumpa Ossan!”

“Aku bukan Ossan, tapi Kenmochi!” seru Kenmochi balik. Pria detektif itu lantas memalingkan diri pada Miyuki dan berkata, “Kalian benar-benar cocok.”



“Benarkah?” tanya Miyuki.

“Dia sangat peduli pada Miyuki.” Timpal Kenmochi.

“Aku tidak berpikir begitu.” Sahut Miyuki malu-malu.



Di sisi lapangan, Kindaichi sudah memegang raket tenis dan melancarkan aksi pdkt (lagi) ke anggota klub tenis. 


Melihat hal itu Miyuki pun berlari ke arah Kindaichi dengan jengkel. Kenmochi bergumam, ah, ia sudah terlalu dekat dengan mereka. 


Sementara itu, aksi kejar-kejaran pun dimulai. Miyuki mengejar Kindaichi sambil berkata ia tak akan percaya padanya lagi.



END

Review: saya pikir Ueno Juri agak plain dalam membawakan karakter Miyuki. Kalau dibandingkan dengan karakter komik, saya rasa Miyuki versi Ueno lebih tomboy. Nggak papa sih agak beda, cuma di beberapa bagian saya kurang bisa merasakan emosi Miyuki. 


Kamenya oke, sayangnya kurus banget… tapi untung sekarang cerita Kame kurang gizi cuma tinggal sejarah. Ah, saya harap duo KameUeno memerankan film Kindaichi yang versi serial! Kalo cuma SP gini kuraaaang!!! Dan kenapa di ending mereka gak jadian!? Kenapa si Ossan nongol di saat yang gak tepat coba?? /contohfansbanyakmau

Maaf rusuh, padahal saya sendiri ngikuti manganya. Tapi tetap aja geregetan. Btw, yang soal Kaneda Ichi-ichi itu sukses bikin saya ngakak. Haha. Oh ya, semoga note selipan nggak terlalu mengganggu. Kalau mengganggu jangan ragu bilang ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan meninggalkan jejak :D